Tuesday, December 12, 2006

cerita tentang anak lelaki kecil

sabtu tanggal 9 desember 2006, pagi aku ada rencana mau ke jkt, biasanya vie yang ke bogor, kali ini aku yang ke jakarta, dia bilang lagi bokek. Sekaliyan aku mau antar hamster ke tempat yani.
sekitar jam 9 aku berangkat naik bis, setelah hamster aku bungkus rapi. sebenarnya aku agak enggan berpisah dengan hamsterku ini, karena dia makluk yang lucu, tetapi kurcaciku itu bilang "kebanyakan bunda, satu aja aku mau "
Ya emang akhirnya tiap minggu aku yang mebersihkan kandang, memberikan makan. Nah, anaknya Yani temen di kantorku itu suka melihara binatang, makanya daripada dia terlantar nanti mendingan aku kasihkan aja. Pasti suka, soalnya ini hamster import...
dalam bis aku hanya kabarin dengan sms pada yani untuk menunggu di halte rawasari, aku ga mampir ke rumahnya, karena mau langsung jalan sama vie.
sampai UKI aku harus ganti bis. ... tumben deh hari sabtu gini no. 43 jurusan priok susah...adanya 41A jurusan senen lewat rawasari... ya udah naiklah aku.
bisnya kosong....baru ada beberapa penumpang.....jalannya juga pelan2..maklum hari sabtu ..enggak penuh....sepilah.....
kira-kira sampai di penas ada beberapa lelaki naik ada yang bawa anak kecil...duduknya seberang aku agak ke depan. aku sendiri duduk sebelah kiri bis depan sendiri.
kelihatannya tuh lelaki dan anaknya serta saudaranya baru dari luar kota, atau mungkin mereka pendatang...kulihat kuyu..mungkin capek..lelah semalam di bis dari kampung.
baru beberapa menit bis berjalan tiba-tiba anak kecil lelaki itu muntah. Aku sempat kaget, karena ampir mengenai kantung hamsterku. Dan tau sendiri aku ini paling enggak bisa lihat orang muntah, bisa ikutan muntah. Tapi yang di muntahin ternyata hanya air dan wow.......ada kluget kluget di lantai bis..warna merah......masya Allah itu cacing. Ya...yaa...yaaa anak lelaki kecil ini cacingan. Kasihan dia...cacing itu lapar sampai naik di mulutnya dan terhambur keluar, anak itu juga pasti lapar belum makan, perutnya kosong, terlihat yang keluar hanya air. Adakah semalam dia hanya minum saja untuk menahan lapar ? Oh...kulirik bapaknya dengan tenang mengelap bekas muntahan dibibirnya dan bajunya dengan jaket lusuh. Ohhhh...pasti bau.
Tibul rasa iba..kasihan...aku jadi ingat kurcaciku yang kecil.
Tidak seberapa lama dia turun di kayu jati rawamangun. Ada lelaki yang mendahului turun terus diikuti bapak dan anak kecil itu serta saudara lelakinya sambil membawa tas berisi pakaian.
Aku hanya bermain dengan pikiranku :Adakah bapak itu sedang mencari pekerjaan ? adakah pria di depannya itu yang akan memberinya jalan untuk menemukan atau malah mungkin pria itu akan mengerjainnya? ingat di Jakarta orang bisa berbuat apa saja demi belas kasihan.. Lebih ganas dari binatang mau memakan sesama manusia.
Benar benar terbayang cacing merh itu dlaam benakku, rasa kasihan pada anak kecil itu terus membayang...wajah inosen..tanpa cela..seperti dunia ini aman aman saja, berjalan beriringan dengan bapaknya...
Ya Rabbi ya Allah..berilah rejeki pada bapaknya sehingga sang anak itu bisa makan pagi.....di bis tidak ada orang jualan pagi itu, seandainya ada ingin kubelikan makanan pada anak kecil lelaki itu agar perutnya tidak kosong...tidak muntah..tidak masuk angin..tidak cacingan...aku seprti binung sendiri atau mending di kasih obat cacing
deru bis terus menebus debu jakarta, sampai aku tiba di rawasari...vie dan yani sudah menungguku, aku critakan sejenak apa yang tadi kutemui...
aku seperti diam dalam seribu....masih terbayang cacing merah kluget kluget di lantai bis itu....oohhhhhh
siang hari ketika makan dengan vie, terbayang lagi cacing...wajah bocah lelaki kecil itu berganti ganti......adakah dia sudah makan ?

No comments: