Tuesday, September 4, 2007

seraut pinsil kerinduan

ah, mencari judul puisi hari ini terasa aneh
biarkan saja tangan menari seperti ucapmu selalu
dalam kegetiran menunggu hasil yang tak menentu
dan bilahan bambu kerinduan berjajar rapi
sepertinya menanti untuk dipukul lembut
pengrajin angklung
ku bersenandung
tentang kau
hari ini
hanya senandung
yang kuharap dapat mampir
sejenak mengisi relung dadamu yang semakin tipis
digerus rokok dan asap abu-abu
yang semakin erat memelukmu

aku rindu
sekilas seperti lagu
benar, aku rindu
nyanyian hatimu dalam detak
yang selalu kurasakan bila kita bersedekap

jakarta, 5.9.07 10.58 wib