riyoyo sediluk maneh
duwet gak gablek nang dompet wes entek
arep tuku tuku
tapi gak ono sing digawe tuku
sidane cuma mlaku mlaku
ngertiyo ngene sluku sluku
15.25wib
Wednesday, September 24, 2008
attakhiyat akhir
sudah ribuan sujud terurai
makan sahur dengan do'a
ini lebaran ketiga
akankah lumpur surut bersama takbir?
(do'a bulek karsih pada hamparan hening malam di tenda pasar sidoarjo)
14.55wib...
makan sahur dengan do'a
ini lebaran ketiga
akankah lumpur surut bersama takbir?
(do'a bulek karsih pada hamparan hening malam di tenda pasar sidoarjo)
14.55wib...
Monday, September 22, 2008
mudik
riyoyo sediluk maneh
duwek sek durung gablek
rego rego wes pating gemledak
eh, podo munggah munggah terus
balapan karo kuwalek karo discount klambi
sijine naik ke puncak nggunung
sijine turun 75%
beli satu gratis satu
riyoyo opo mangan klambi anyar tok?
gak kate mangan liyane
kupat karo opor
sambel goreng ati
atine sopo sopo sing loro ati
mumet nek ngene rekasane
riyoyo riyoyo
jare cak kandar
opo riyoyo lewat ngomahmu?
aku dewe yo sek gak ngerti
opo riyoyo tahun iki lewat malah mlebu mampir omah
mending ngenteni ngarep gang ae
riyoyo riyoyo
10.55 23.09.09
duwek sek durung gablek
rego rego wes pating gemledak
eh, podo munggah munggah terus
balapan karo kuwalek karo discount klambi
sijine naik ke puncak nggunung
sijine turun 75%
beli satu gratis satu
riyoyo opo mangan klambi anyar tok?
gak kate mangan liyane
kupat karo opor
sambel goreng ati
atine sopo sopo sing loro ati
mumet nek ngene rekasane
riyoyo riyoyo
jare cak kandar
opo riyoyo lewat ngomahmu?
aku dewe yo sek gak ngerti
opo riyoyo tahun iki lewat malah mlebu mampir omah
mending ngenteni ngarep gang ae
riyoyo riyoyo
10.55 23.09.09
Tuesday, September 16, 2008
pikiran liar
1000 dzikir
lebihkan !
1000 takbir
kumandangkan !
1000 parcel
bagikan !
sisakan satu
buatKu
jakarta, 10.50wib
lebihkan !
1000 takbir
kumandangkan !
1000 parcel
bagikan !
sisakan satu
buatKu
jakarta, 10.50wib
Sunday, September 14, 2008
JawabNya
ada yang
pulang
menyatu
dalam
jiwa
menapak
tanah
menimbun
jelaga
dalam hitam
dia yang
tersenyum
menengadah
tawa
menari
menjanjikan
saat-saat jingga
datang
sept 2008
sebelum jam kantor 8.05wib
pulang
menyatu
dalam
jiwa
menapak
tanah
menimbun
jelaga
dalam hitam
dia yang
tersenyum
menengadah
tawa
menari
menjanjikan
saat-saat jingga
datang
sept 2008
sebelum jam kantor 8.05wib
Thursday, September 11, 2008
anakku atau anakmu ?
Anakmu atau anakku ? apa itu perlu penjelasan ? sedangkan popoknyapun tak pernah kau cium baunya, dia hanya mengharap kelak usapan lembut tanganmu menempel di kepala mungilnya, kepala yang rindu belaian ayah yang sejak di rahim ibunya tak pernah kau berikan ruh kasih sayang,
Anakmu atau anakku ? tak ada lagi yang perlu diperdebatkan, dia menjadi anak asing di negeri belantara seorang perempuan mulia, yang di rahimnya tak bakal keluar ruh manusia, biarlah dia menyusu di buah dada yang ranum namun tak keluar air susu, biarlah para malaikat di surga menggantinya dengan kasih sayang dan cintanya sebanding dengan air susu ibunya
Anakmu atau anakku ? apa itu penting buatmu ? apakah pengakuan ini akan menjadi alat untuk meminang perempuan lain, dan membiarkan ibu sang bayi teronggok tak berguna lagi, adakah pengakuan itu masih penting bagi jalan menuju pelaminanmu ?
Anakmu atau anakku ? biarlah sang pencipta yang mengadili nanti
ilenk, 15.31 wib
Anakmu atau anakku ? tak ada lagi yang perlu diperdebatkan, dia menjadi anak asing di negeri belantara seorang perempuan mulia, yang di rahimnya tak bakal keluar ruh manusia, biarlah dia menyusu di buah dada yang ranum namun tak keluar air susu, biarlah para malaikat di surga menggantinya dengan kasih sayang dan cintanya sebanding dengan air susu ibunya
Anakmu atau anakku ? apa itu penting buatmu ? apakah pengakuan ini akan menjadi alat untuk meminang perempuan lain, dan membiarkan ibu sang bayi teronggok tak berguna lagi, adakah pengakuan itu masih penting bagi jalan menuju pelaminanmu ?
Anakmu atau anakku ? biarlah sang pencipta yang mengadili nanti
ilenk, 15.31 wib
Wednesday, September 10, 2008
badai sahur
aku datang !", teriak sebutir embun menempel di kaca jendela
"tapi tidak sendiri"
"sebentar lagi bersama saudaraku"
tak lama petir menari sekelebat dengan genitnya
membangunkan diriku untuk sahur
dan
bresss !
dalam sekejap saudara embun datang dalam jumlah ribuan
menyerbu atap rumahku
jatuh tergerai seperti kain korden tipis
menembus
menjelang pagi
yang semakin dingin
namun sahurku hangat
secangkir capucino membasahi batin
ilenk, 09.39wib di kantor
"tapi tidak sendiri"
"sebentar lagi bersama saudaraku"
tak lama petir menari sekelebat dengan genitnya
membangunkan diriku untuk sahur
dan
bresss !
dalam sekejap saudara embun datang dalam jumlah ribuan
menyerbu atap rumahku
jatuh tergerai seperti kain korden tipis
menembus
menjelang pagi
yang semakin dingin
namun sahurku hangat
secangkir capucino membasahi batin
ilenk, 09.39wib di kantor
Subscribe to:
Posts (Atom)